Pada bagian ini Housel mengajarkan kita agar kita lebih bijak dan tidak menghakimi dalam menilai bagaimana kita mengatur uang dibandingkan dengan bagaimana orang lain mengatur uang. Orang-orang dari generasi yang berbeda, dibesarkan oleh orang tua berbeda yang memperoleh pendapatan berbeda dan memegang nilai-nilai yang berbeda, ekonomi yang berbeda, pasar kerja dengan insentif yang berbeda, dan tingkat keberuntungan yang berbeda plus pola belajar yang sangat berbeda.
Setiap orang memiliki pengalaman unik mereka masing-masing, dan apa yang kita alami lebih menarik daripada apa yang kita pelajari, jadi kita semuanya sebenarnya telah menjalani hidup pada serangkaian pandangan tentang bagaimana uang bekerja yang sangat bervariasi dari orang ke orang. Apa yang nampaknya gila bagi beberapa orang mungkin masuk akal bagi beberapa orang lainnya.
Orang yang dibesarkan dalam kemiskinan lebih banyak berfikir tentang risiko dan imbalan dengan cara yang tidak dapat dipahami oleh anak seorang pegawai bank, sementara orang yang tumbuh saat inflasi tinggi mengalami sesuatu yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh orang-orang dengan ekonomi stabil. Orang australia yang tidak pernah mengalami resesi selama 30 tahun telah mengalami sesuatu yang tidak pernah dialami oleh orang amerika.. dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman lainnya.
disana Housel juga menceritakan tentang seorang anak yang sangat kaya (John H. Kennedy), dia dari kecil dibesarkan oleh keluarga yang sangat kaya, dan tidak mengenal depresi sama sekali kecuali membacanya dibuku saat sekolah di Harvard. John mengatakan "saya mungkin bisa membaca tentang bagaimana rasanya depresi saat kehilangan segalanya, tetapi saya tidak pernah mempunyai luka emosional seperti mereka yang benar-benar mengalaminya, dan orang-orang tersebut juga tidak akan dapat memahami juga mengapa orang seperti saya bisa berpuas diri tentang hal-hal seperti memiliki saham. kami melihat dunia melalui lensa yang berbeda"
disana penulis juga menceritakan seorang perempuan yang bekerja di sebuah toko yang dijuluki "toko keringat" karena toko tersebut memiliki jam kerja panjang, kondisi kerja buruk, dan upah yang kecil, tapi perempuan tersebut bertahan kerja disana, kenapa? karena sebelumnya dia bekerja sebagai pelacur, jadi dalam sudut pandang wanita tersebut dia menemukan peningkatan kerja karena diekploitasi oleh bos kapitalis jauh lebih baik dari pada tubuhnya diekploitasi beberapa pria untuk mendapatkan uang.
cerita cerita ini adalah contoh bagaimana pengalaman yang berbeda dapat menghasilkan pandangan yang sangat berbeda dalam topik yang menurut satu pihak seharusnya hitam dan putih. setiap keputusan keuangan yang dibuat seseorang, masuk akal bagi mereka pada saat itu dan mencentang kotak yang perlu mereka centang. dalam hati setiap orangmereka selalu memahami mengapa mereka mengambil keputusan dengan setiap pengalaman unik mereka sendiri.
to be continue ..