beautiful hello

beauty make up of dreams

08.09


I think that most of you will agree with me when I say that February can leave us all feeling a bit ".........".  I feel like my body just craves some attention, its means treating myself to something that makes me feel a little bit more human again.. my eyes loves this stuff ..






I don't know about you but I love trying simple make up when I'm at home, for this post I wanted to show you a few of the items that I've really been enjoying recently, the ones that have made my "kondangan" day more pleasurable and the ones that help to make my eyes not only look and feel "beauty", but help to give me a little bit of "happiness" , I love these products and I know that you will too "))

pelajaran hidup

belajar dari ani (lagi)

04.52

You're all aware by now that balloons are one of my favourite things in life, EVER dan ternyata pas pertama kali ngajak ani ke toko balon, dia keliatan seneng banget. Dalam membuat sebuah momen, biasanya beberapa imaginasi memang sudah mampir, tetapi sekali lagi dengan ani, imaginasinya jadi semakin luas, misalnya ketika ambil beberapa shoot di tempat tambal bal, which is gw take foto disana agar supaya, ini adalah sebuah proses, dan tempat tambal ban ini adalah salah tempat yg ikut berperan, ternyata ani malah kepikiran hal-hal yg gaterpikir sama sekali sama gw, jadi hasil pemikiran ani adalah, "bagaimana kalo kita foto tukang tambal bannya pegang balonnya, karena dia sudah bantuin kita, terus kita foto juga mas penjual balonnya karena kalo gaada dia kita gabakal dapat balon-balon ini",, dari sini uda bisa disimpulkan, ani sangat "menghargai" siapapun, ani secara galangsung mengajari "apapun yg berperan dalam hidup kita, bukan cuma kita yg berperan, bukan cuma kita". Ngobrol sama ani selalu membuat relax dan konten, it must be the energy or vibrations or whatever, jika kamu suka ilmu pengetahuan, obrolan yg cerdas, sudut pandang lainnya, ani adalah jawabannya, betapa beruntungnya gw mempunyai sabahat ani '))

my personal life

tentang (managemen) uang

02.40


"Angel, kursi lukis aku rusak, beli ya?"
"ya, beli aja"
"beli pake uang apa?"
"ya pake uang kamu lha"
"kan gaji aku cuma 3 juta, kalo nunggu pake uangku sendiri, selama 2 bulan aku gambar pake apa dong?"
"yauda pake kursi seadanya dulu"
"gadapet filosofinya, emang susah ya ngomong sama org yg ga ngerti seni"
"emang susa juga ya ngomong sama org yg gangerti nyari duit"

hahahah selalu ketawa-ketawa sendiri kalo habis nonton tetangga masa gitu the series wkwkwk, ngomong-ngomong soal uang bener juga sih, kalian pernah engga sih mengalami momen di suatu tempat kerja, dimana ada dokter yg naik angkot sementara tukang cuci jenazah naik motor tiger, ato seorang penjaga kantin pake mobil jaz, sementara apotekernya pake motor kreditan, wkwk, pernah engga?

ini beneran sih, real story, terus gw mikirkan, ini bukannya apa-apa, ini ada rumus perhitungannya, ada sejarahnya, ada ilmu managemennya, which is kalo kita tarik waktu kebelakang kenapa si dokter naik angkot sementara si tukang pemandi jenazah bisa naik motor cowo yg keren, karena ternyata mereka sama-sama lulus sekolah, sesuai strata kualifikasi pekerjaan masing-masing ya, ini juga sama-sama pengalaman kerja pertama mereka, mas pemandi jenazah bisa punya motor keren karena org tua masnya memilih untuk tidak menguliahkan anaknya, which is masnya lulus sma disuruh kerja, yg mana uang yg seharusnya bs buat kuliah bs dapet motor, sementara orang tua sang dokter, sebaliknya memilih makan seadanya demi kuliah anaknya, sederhanakan? kedengerannya. 

Kalo baca sekilas memang terlihatnya gt aja, tp kalo direalisasikan ternyata luar biasa rumit, mengkuliahkan seorang anak dan tetap menjaga kehidupan keluarga yg "adem ayem" itu susah, bahkan untuk uchi sendiri dalam case yg lebih sederhana,, "mending makan bareng sekeluarga ato ditabung buat spp adek ya?",, "mending nonton ato buat uang nge-lab adek ya",, "mending buat beli make-up apa buku sekolah adek ya",, itu jujur lumayan susah dan penuh pertimbangan,,

hahah jd gw mw ngucpin sangat "keren" kepada seluruh orang tua yg memilih menguliahkan anaknya ditengah "pas-pas an nya perekonomian" keluarga ')

ngomong-ngomong soal perekonomian dan status sosial, setelah bergelut di dunia kerja, ada beberapa pertanyaan sensitive yg sebenarnya kalo bisa gausa ditanyakan, misalnya "umur lo berapa ya?", "gaji lo berapa?", "itu tas lo bagus beli dimana ya?" pertanyaan-pertanyaan semacam ini baiknya dihindari menurut gw, gatw kenapa kalo ada semacam pertanyaan-pertanyaan seperti secara galangsung bakal ada skat-skat, oh ternyata dia begini.. oh ternyata dia begitu.. dst2,, sehingga tiba-tiba keinget buku diatas,, dan ,, betapa menyenangkannya dunia kerja seandainya kita seperti kepridian orang swiss,, dimana mereka akan menyembunyikan hal-hal yg memicu 'rasa iri" :')