my personal life

why Taylor Swift?

15.29


First i feel special because I and Taylor swift was born in the same month, December. If you ever hearing 1989 Big Machine Radio, you will understand the story behind every Taylor Swift's song. She fall in love, break up, desperate, happy, angry, hopeless, fear, peace, compassion, and all emotions she's feel - she learn, imagine and write it into a song and i think that is too COOL. I love all songs in her albums, fearless - speak now - red - 1989 - reputation, OMG i just can't skip even one song on each album. I sing, i can feel what she feel, and i think i feel same feeling too. I'm so easy to fall in love with words, maybe in a books, musics or movies, and her words always successful make me crazy <'3

"Shake it Off is a song that i wrote about having to deal with on everyday basis... just kind of how human beings treat each other. It's not just me who has to deal with it, it's everybody out there living their lives. You know, the feeling of humiliation is the same when a girl has a rumor spread around about her at school isn't true, is the same feeling i feel when i'm checking out at the grocery store and i read some crazy headlines about me.. and i think that the way have to deal with those issues is the same, you have to learn to have sense of humor about things after a while or else you're just live in endless sea of resentment and bitterness and why are people doing this to me.. and rather than writing a song that was victimized in nature i wanted to write a song that was joyful and give people way to cope with whatever knots of ridiculousness life is doling out to them but also makes them want to dance"

"Blank Space is of the only songs that i've ever written that I started out wring as a complete joke.. i think as a songwriter you have to be pretty aware of who you are as a person, but then i think you also have to have one eye on what people think of you, kind of what the general perception is of you out in th world.. and in the last couple of years i've noticed there's been sort of a pretty sensational fictionalization of my personal life... you know, they kind of drawn this profile of this girl who's a serial dater jet setting around with all her boyfriends and then.. you know, she can get'em but she can't keep 'em coz she's too emotional and she's needy, then she gets her heart broken coz they leave and she's jilted so she goes to her evil layer and write songs about it for revenge. It's just kind of this very complex profile of a person. Then I got to thinking about it... and i started to think about how interesting that character is if she were a real person and had all these qualities and attributes what song would she write and ... em, i'm pretty sure it would sound a little like this"

"Out of the Woods is about the fragility and kind of breakable nature of some relationships, one of the golas i set out to accomplish when i wanted to make this album is i wanted to make sure that these songs sounded exactly the way that the emotions felt when i felt them. This was a relationship where it was kind of living day-to-day, wondering where it was going, if it was gonna go anywhere, if it was gonna end the next day. It was a relationship where you never feel like you're standing on solid ground. And that kind of a feeling brings on excitement, but also extreme anxiety, and kind of a frantic feeling of wondering. Endless questions, and this song sounds exactly like that frantic feeling of anxiety and questioning, but it stresses that, even if a relationship is breakable and fragile and full of anxiety, it doesn't mean that it isn't worthwhile, exciting, beautiful and all the things that we look for."

See i learn the story of every her songs and the story happen to me too! If you have free time, try to hear the reason she write the song, it will make you feel you're not absolutely alone :)

my personal life

apa yang membuatku tersenyum minimal satu bulan sekali?

16.28


Jika kalian mengikuti blogku dan telah membaca postinganku yang ini AFTER 8 MONTH THERAPY dan HE TELL ME I STILL HAVE A BIG HOPE kalian pasti paham kenapa aku harus ke dokter gigi minimal satu bulan sekali. Pada kedua pos tersebut aku membahas tentang mimpi dan terapi, tetapi dalam post ini aku mau membahas tentang beberapa hal di luar terapi yang menurutku sangat lucu untuk dikenang :)

Pertama kali memutuskan terapi itu adalah bulan april 2018, tahun 2018 adalah tahun kehilangan jati diri dan semua mimpi-mimpi besar seakan-akan hanyalah sebuah mimpi, seperti tidak akan terjadi, kecuali merapikan gigi. Banyak sekali dokter gigi di kota Malang, aku coba berdiskusi dengan beberapa dokter gigi yang ku kenal seperti di rumah sakit dan di klinik BPJS, tetapi mereka semua sepertinya tidak tertarik membantuku sehingga aku cari di google, akhirnya ketemu juga kliniknya. Aku chat adminnya alhamdulillah baik, kemudian karena resolusi kita tidak benar-benar sendirian aku pergi besama Eka, dia juga ingin merapikan giginya. Eka menjemputku di rumah sakit, kemudian kita berdua mencari tempatnya, pada map tempatnya sangat dekat tetapi setelah ditelusuri kita muter-muter dan tidak ketemu :(

Aku dan Eka memutuskan berhenti makan sebentar, tempat makannya di pinggir jalan, memasang harga lumayan, kita makan seperti tidak punya banyak uang, sehingga kita memesan apa yang kita perlukan. Momen yang membuat tertawa disini adalah (1) setiap secara random memilih makan dengan Eka, kenapa makanannya selalu tidak enak ya (?), (2) Eka mempunya helm yang lumayan bagus memang, sehingga dia selalu khawatir helmnya diambil orang, kemanapun dia ikut denganku dia akan membawa helmnya... seperti masuk ke tempat makan juga bawa helm....padahal sudah ada tukang parkirnya...mungkin suatu hari nanti dia akan takut suaminya diambil orang ya walopun sudah ada buku nikah (?), (3) Eka selalu bilang aku egois karena jas hujanku jas hujan single yang tidak bisa dibagi.... sehingga jika hujan kita terpaksa tidak kehujanan berdua agar tidak egois... hingga suatu ketika dia memutuskan membeli jas hujan single juga... jadi kita bisa sama-sama pakai jas hujan kita dan itu hanya terjadi satu kali karena setiap kali aku menjemputnya untuk bermain bersama dan mengingatkannya membawa jas hujan... dia tidak mau dan berfikir tidak akan turun hujan dan jika ternyata hujan terjadi dia akan mengatakan aku egois lagi... dan akhirnya hujan-hujanan berdua lagi hihihi

Akhirnya aku dan Eka sampai di klinik yang kami cari, ternyata kliniknya terlihat kecil dari luar, dari luar aku melihat cowo yang sepertinya kok tahu ya... kayaknya kita satu angkatan deh... apa perasaanku aja ya (?), kemudian kita masuk ke dalam, alhamdulillah mba resepsionisnya bhaiq, kita menjelaskan apa tujuan kita kesana, kemudian mbaknya mengintruksikan kita duduk di ruang tunggu untuk menunggu giliran bertemu dengan dokternya. Kita membuka-buka brosur sambil menunggu hingga giliran kita dipersilahkan masuk untuk diperiksa, kita tidak masuk sendiri-sendiri, kita masuk berdua. Aku mendapat giliran pertama untuk di periksa, rasanya tegang apalagi yang meriksa kayaknya familiar tapi aku gak kenal .-. , setelah diperiksa dan dijelaskan tentang rencana terapi yang akan kita lalui setahun kedepan, akhirnya aku memberanikan diri bertanya, aku panggilnya mas waktu itu bukan dok, gatau kenapa kayak canggung karena kita sepertinya seumuran,

"mas dulu kamu kuliah di FKUB ya?"
"iya" jawabnya
"makanya kayak tahu, uda lulus ya? soalnya banyak banget teman-teman yang masih koas"
"udah, alhamdulillah, pokoknya mau susah insyaallah bisa"

Dia bertanya sedikit juga tentang aku dan itu tidak terlalu penting, penjelasannya tentang terapiku terdengar agak berat, sehingga aku memikirnya beberapa hari hingga aku memutuskan untuk "oke uchi kamu bisa menjalankan terapi ini" dan datang kembali ke klinik tersebut, hal lucu yang selalu kuingat adalah setiap kali aku kontrol gigi untuk melihat perkembangan gigiku, dokter memintaku untuk senyum dan berkata

"coba se aku pengen liat, senyum" dia memberikan contoh untuk tersenyum
"malu...." jawabanku selalu seperti ini dan akhirnya aku tersenyum juga
"yang di sebelah sini udah bagus perkembangannya, sedikit lagi ya mba, yang sabar ya mba"

Banyak kesabaran yang diajarkan drg.Yusuf dan asisten yang membantunya, seperti mengajarkan tersenyum kepada pasien-pasiennya. Dari cerita ini kesimpulannya : untuk tersenyum aja aku harus belajar lo, aku membayar setiap bulan untuk belajar tersenyum, padahal kalian di luar sana bisa tersenyum kapanpun kalian mau, dan itu mudah bagi kalian, tidak perlu membayar, dan itu harus disyukuri, jangan dilupakan, jangan pelit senyum ya :) cheers!