sastra uchi

washington university

01.48


Dilorong-lorong imaginasi-imaginasi, lorong imaginasi, tak satu orangpun dapat mendefinisikan hal yang sama, imaginasi setiap orang terlalu kaya, hingga ditemui sedikit sekali yang dapat menjual imaginasi mereka, imaginasi-imaginasi terkadang tak berteman, saling ber-antagonis imaginasi satu dengan lainnya, hingga imaginasi sains yang memenangkannya, semua imaginasi seolah diam ketika sains berbicara. Apapun tentang sains seharusnya aku menyebutnya itu bukan imaginasi, mereka hanya membuktikan mana imaginasi terhebat, mereka berproses, berlomba-lomba, penuh penderitaan hanya untuk membenarkan salah satu diantara ribuan imaginasi. Apa yang terjadi jika secara tiba-tiba scientis muda pencinta biomolekuler ini mengambil psikologi untuk menetralkan pertengkaran DNA dalam hatinya?


Relationship Research Institute, Love Laboratory, Washington University.
Monday, 17 November 2014. 

sastra uchi

pembukaan musim dingin

01.33




Seberantakan-seberantakannya guguran daun sakura masih terlihat belum ada komplain,, mereka berlomba-lomba menikmatinya,, mengabadikannya,, memamerkannya,, tanpa mereka sadar dalam dimensi pandanganku. Aku lupa dimana terakhir meletakkan sepedaku,, aku hanya menggunakan sepatu kat dengan kamera semu,, memandang sudut pandang penderitaan rumput-rumput,, bahkan seteliti apapun aku mencoba mengambil gambarnya tetap tidak kutemukan sudut pandangnya, filosofi terbaik gagal aku dapatkan. Kecewa?,, Tidak.
Kuambil kembali tasku kepundakku,, kita pulang ya,, kembali memasuki terowongan beringin-ingin, jika tidak lolos maka kita akan berhenti dititik yang sama. Bermeter-meter dalam berjalan, tanganku tetap setia memegang ulasan-ulasan, aku baru belajar dan aku harus memasuki terowongan beringin baru. Hup, masuk. Didalamnya imaginasi-imaginasi mengerikan tidak terjadi, tidak gelap, dan tidak ada srigala yang bersembunyi disana. Bahkan aku menemukan jutaan DNA mimpi-mimpi, sungguh bervariasi, mereka berjalan kesana-kemari. Aku hanya sendiri, semua terasa begitu cepat, aku memasuki ruang utama didalam beringin itu untuk melakukan uji keputusan. Disana ada 2 orang pengamat mimpi-mimpi, perempuan dan laki-laki, ku ceritakan semua mimpi-mimpiku, 20 menit berjalan sangat cepat, dan akhirnya selesai. Kini giliranku mendengarkan, aku duduk dan tersenyum, satu yang tak akan terlupa,,
“saya seperti merasa dejavu dengan herbochi creative store,,”
“?,,” dengan tetap tersenyum
“kamu mempunyai adek dimalang?,, saya reviewer PKM,, mungkin kebetulan saya yang membaca naska tersebut,, ternyata sekarang dapat bertemu langsung dengan kreatornya,, kuliah dimana adeknya?,, memang karya-karya kreatif dari malang banyak sekali ya,,”

Hanya bisa tersenyum dan susah sekali menjelaskan dengan detail bagaimana perasaan sebenarnya yang terjadi,, antara ketakutan dan pencerahan,, beginilah mungkin orang-orang itu menyebut pertemuan mentari dengan rembulan,, banyak sekali pelajaran hidup hari ini,, terimakasih pohon beringin,,

Selasa 18 November 2014,  Rapat 2, DRPM, Gedung DKIB & DRPM UI