my personal life

tulip putih #2

15.27

"ci aku mau tanya,, kapan harus berhenti? kapan harus hati-hati? kapan harus berlari? sebenarnya gimana caranya tau kapasitas diri sendiri, pengen lari sekencang-kencangnya tapi kalo gak ada yg ngontrol akhirnya ambruk, kalo terlalu berhati-hati kurang mengeksplor diri, kalo berhenti ya ketinggalan. kalo dijalan masih ada rambu-rambu lalu lintasnya, kalo hidup gimana caranya tau waktu berhenti, hati-hati, dan lari. apa nunggu ambruk dulu? nunggu ketinggalan dulu? nunggu gak bisa apa-apa dulu?,,"

ketika ada pertanyaan "kapan harus berhenti?,,kapan harus berhati-hati?,,kapan harus berlari?" menurut analisis saya anda cuma takut gagal,, takut gagal kalau berhenti,, takut gagal kalau gak hati-hati,, takut gagal kalau gak berlari,, takut menyesal "kenapa ya dulu aku berhenti berjuang,, kenapa ya dulu aku gak hati-hati,, kenapa ya dulu aku gak berlari" itu wajar,, tapi saya tidak pernah bertanya seperti itu dalam diri saya,, karena saya terbiasa gagal dan saya tidak takut gagal (hahahaha),, kadang-kadang kalau mau berbagi cerita,, ada beberapa orang yang saya pelajari,,

tipe A : "ci aku perasaan udaah berjuang banget nget nget,, tapi meski gini hasile,, atau memang aku yang gak bisa ya,, percuma deh lari-lari"
tipe B : "sebenarnya aku gak ngerti,, tapi tiba-tiba menang gatau juga ce ci"
tipe C :"yeeeee aku bisaaaaa,,, kemaren puas banget belajarnya akhirnya bisa deh ci"

kehidupan saya sendiri juga termasuk aneh,, terlalu pinter ya engga,, bodoh ya engga,, tapi saya pernah merasakan gimana rasanya berjuang banget pas pengen masuk PIMNAS (buat proposal penelitian berjam-jam) eh ujung-ujungnya ga bisa ikutan PIMNAS sama kayak temen saya yang ga bikin proposal ga penelitian,, saya belajar malam-malam sampe gak tidur eh nilai saya gak bisa A,, nilai saya B sama kayak temen saya yang semaleman tidur,, saya berfikir cara jualan yang baik eh untung saya 120.000/bln nah teman saya yang sama-sama berjuangnya 8jt/bln,, ada teman saya yg ga berjuang karena org tuanya udah kaya 2jt/bln,, saya berjam-jam gak tidur bikin 4 KTI eh gak ada yang lolos ga jadi dapet prestasi,, sama kayak teman saya yang enak-enakan ngemall,, sama-sama gak dapet prestasi,, hingga suatu ketika ayah saya bertanya,,

"kamu itu kuliah ngapain aja sih mbak,, berangkat pagi,, pulang sore,, gak pernah tidur,, tapi gak punya prestasi apa-apa,,"

rasanya JLEB banget,, tapi saya masih bisa menjawab
"BERJUANG dan BERSEMANGAT yah,, dikit lagi dikit lagi dikit lagi pasti bisa,, tunggu ya yah"

dari sini dapat disimpulkan
walaupun hasilnya sama antara saya yg berjuang dan teman saya yang tidak berjuang,, setidaknya saya selalu bisa menjawab "saya BERSEMANGAT saya TIDAK TAKUT GAGAL saya BERSYUKUR diberi hidup oleh TUHAN,, saya menikmati setiap PERJUANGAN"

hidup lebih hidup kalau ingat yang bikin hidup,, kita hanya mempunyai satu hidup dan satu kesempatan untuk melakukan apapun yang kita inginkan,, SEMANGAT <3

ini yang bikin semangat <3


my personal life

on the side-lines wishes #2

02.34

tembakau "ci penelitian kita diterima"
kwaci "ciiiiii 3 penelitian kita diterima"
peri kecil "mom,, diterima,, senin wajib puasa"
anggrek ungu "Alhamdulillah ci,,"

18 januari 2013 saya menulis 

"Sekarang kami berlima tepat di tepi lautan batu salju dengan perahu kami. Kami menatap luas kedepan, menunggu izin Tuhan untuk mengarunginya dalam do’a.
Terimakasih kwaci, anggrek ungu, tembakau, dan peri kecil atas segala kasih sayang dalam pembuatan perahu kapal selam :”)"

16 februari 2013 saya menulis
"ALHAMDULILLAH,, we are dedicated to build trust of science and great research,,SEMANGAAAAATTTTT"
"DESIGN is where SCIENCE and ART break even " — Robin Mathew 



"Dan sesungguhnya, manusia hanya memperoleh hasil dari apa-apa yang telah diusahakannya."
- QS. An-Najm : 39






beautiful hello

akar-akar bakteri

17.28

it is better to be a failure at something you love than to be success at something you hate - George Burns

16 Februari 2013 we are dedicated to build trust of science and great research - team creator yogugenia (farmasi UB 2010)

SEMANGAAAAAAATTTTTTTT!!!

sastra uchi

begin again

04.31


Pohon camelia,, hari ini aku pamit pergi lagi ya,, aku pamit menelusuri setiap sketsa dari hutan-hutanku,, kali ini aku akan menelusuri akar-akar rumit dalam keheningan,, akar-akar berbelit dalam dinginnya tanah,, akar-akar terpanjang dalam planetku,, baik-baik disini ya,, suatu saat aku akan pulang,, aku akan bercerita,, harapan karena aku akan tetap menulis,, 



my personal life

dongeng :D

04.03

saya sangat suka di dongengi,,

saya ingin punya suami yang suka dongengi saya sebelum bobok <3
kemaren kemaren kemarennya lagi dapet dongeng dr mbak latifa,,
seperti ini,,


Perempuan itu gampang naksir dengan hal sepele.
Tidak perlu kekuatan super atau jampi untuk menarik perhatian mereka. Beberapa perempuan bisa langsung jatuh hati dengan kejadian yang seringkali dianggap remeh:

Seorang lelaki yang membawa damai dg berkata:
” Tenang, aku yg handle bagian sini. Kamu konsen sama bagianmu aja. “ atau
” Tenang, kan kita punya Tuhan. “
Seorang lelaki yang mengumandangkan adzan dengan syahdu.
Seorang imam yang melafalkan Al Fatihah dengan fasih.
Seorang lelaki dengan humor yang ga garing.
Seorang lelaki yang memaklumi sisi lemah perempuan, menunggui mereka menangis sesenggukan tanpa menginterupsi.

Perempuan harus mengumpulkan keberanian untuk berdandan.
Seorang perempuan bisa menghabiskan waktu berjam-jam (bahkan berhari-hari) untuk memutuskan apakah dia akan merubah penampilannya yang konvensional menjadi lebih dinamis. Mereka akan menghabiskan waktu berpatut di cermin, ditemani bermacam baju yg sudah berserakan di lantai. Bingung. Jika perempuan dandan, itu tandanya mood mereka sedang baik. Jangan merusaknya dengan berkata ” Eh, kamu dandan ya? Wuuush… “, terutama untuk para lelaki, karena kalimat itu akan membuat mereka kecewa dan hilang keberanian untuk berdandan lagi. Jika kalimat itu datang dr sesama perempuan, efeknya akan berbeda. Sesama perempuan justru bisa saling koreksi, saling memberi tips and tricks, dan berkata ” Cantik lho kamu hari ini. “

Perempuan sangat pintar berkamuflase.
Jika sedang jatuh cinta, perempuan bisa menyembunyikannya dengan apik. Tampil kalem di depan orang yg mereka taksir, padahal hatinya meletup-letup. Berusaha cool saat lelaki-berpredikat-suami-idaman menyapa di lorong kampus, padahal hatinya lonjak-lonjak kegirangan.

Perempuan itu masih konvensional.
Menunggu ditemukan, tarik ulur, sok jual setengah mahal. Itulah yang mereka lakukan dalam fase pencarian jodoh. Tentu mereka juga do something ( memberi sinyal rumit, senyum semenawan mungkin, dan memberikan perhatian yang tidak mereka bagi ke semua lelaki), tapi pada akhirnya mereka yang akan tetapmenunggu, dengan sabar. Menunggu jodoh yang masih tersesat entah dimana, sembari berdoa: ” Semoga yang terbaik menurut saya, juga terbaik menurut Tuhan. “

Perempuan itu selalu jujur pada sahabat-sahabatnya.
Pertemuan para perempuan akan menjadi momen yang emosional. Mereka akan bertutur dengan jujur, dari kehidupan cinta, pencapaian, dan yang tidak boleh ketinggalan: gosip. Mereka akan saling tahu siapa naksir siapa, siapa mengidolakan apa, bahkan siapa benci siapa. Forum perempuan akan dimulai dengan mata yang mengerjap penasaran,cerita yang mengalir bergantian, dan diakhiri dengan tawa cadas (yg seringkali menertawakan diri sendiri). Sungguh kaya, mereka bahagia.

Tampan bukanlah segalanya.
Bagi perempuan, tampilan fisik seringkali tidak menjadi prioritas dalam kriteria jodoh. Mereka sangat mencari faktor ‘nyaman’ saat menjalin sebuah hubungan. Nyaman di sini beraneka macam indikatornya. Misalnya: nyambung obrolannya, nyambungguyonannya, merasa aman dan diayomi, dan masih banyak lagi. Intinya, ketika perempuan merasa klik dengan seseorang, maka dia tidak sungkan memberikan sinyal-sinyal yang harus bisa dipahami oleh lelaki dengan baik. Seorang teman pernah berkata: “Jodoh yang sholeh itu nilainya 1. Kalo mapan, pintar, tp ga sholeh nilainya 0. Kalo sholeh, mapan, pintar, nilainya 100. Tapi jangan kebanyakan juga 0-nya. Susah dicari.” Maka perempuan akan jatuh cinta pada lelaki bernilai 1000: sholeh, nyaman, mapan, dan pintar. Syukur-syukur ganteng, hingga nilainya jadi 10.000. :)
*catatan khusus: kriteria ‘mapan’ di sini bukanlah sisi matre dariperempuan. Mereka kaum yg realisitis. Setahu saya, kita tidak bisa mengandalkan cinta untuk kehidupan yang lebih serius nanti. Istilahbekennya: “Mau makan cinta?”. Tapi perempuan juga akan dengan senang hati berusaha bersama untuk menjadi mapan. Beberapa dari mereka justru sangat bersemangat untuk bekerja. Jadi, jangan syedih ya :)

Perempuan sangat senang dibilang cantik.
Oke, yang ini bukan rahasia.

sebagai perempuan saya adalah perempuan yang paling pandai dalam "berkamuflase" hoooreeeee <3
itu resep dari ibuuuuuu,, kata ibuu cowo yang tidak baik itu akan tidak tahan dengan kamuflase kita,, dia akan mudah pergi untuk mendekati cewe lain ketika kita pura-pura cuek didepannya untuk waktu yang cukup lama,, tapi cowo baik yang bener-bener suka kita itu pasti akan tetap berjuang bagaimanapun kamuflase yang kita lakukan,, kurang lebih ketahanan seorang cowo buat dikamuflasein sebanding dengan tanggung jawab dia ketika kita menikah nanti :D - powerberry's mother

pelajaran hidup

momy :]

03.37

"Perempuan itu, sebelum menjadi apapun profesinya, sejatinya ia adalah calon Ibu. Maka ia harus belajar dan dikondisikan untuk mendapatkan kurikulum pendidikan keibuan. Dari kecil, kebanyakan orang tua kita lebih banyak menanyakan tentang cita2, profesi, mau jadi apa kelak ketika besar, dan mengecek setiap hal yang berkaitan dengan cita2 tadi secara berkala. Sudah mengerjakan PR atau belum, sudah belajar atau belum, dan seterusnya. Tapi perkara lain yang lebih pasti, bahwa si gadis ini akan menjadi Ibu, jarang sekali dikonfirmasi kemajuannya. Apakah si anak ini sudah cukup memahami agama, menguasai ketrampilan manajemen keuangan rumah tangga, memasak berbagai makanan yang memenuhi kebutuhan gizi keluarga, hingga kemampuan mendidik anak. Sayang sekali." - yosa

setelah bosen baca jurnal dan membaca beberapa buku-buku,, ternyata wanita itu keren,, kereen kereen kereen kalau mau berkaca untuk apa dia diciptakan,,
ALHAMDULILLAH sedikitsedikit harus belajar jadi ibu ya powpow *tsaaah haha

my personal life

d^~^b

03.00


"Hobi, bakat dan passion itu 3 hal yang berbeda. Hobi, jika kau ‘suka’ melakukannya. Bakat, jika kau ‘mampu’ melakukannya tanpa susah payah. Passion, jika kau tetap ‘gigih’ berupaya sekalipun seolah tak mungkin untuk dilakukan."
Berbagai sumber
maka [profesional daydreamer + blogwriter + sastra] -> bakat,, [creativepreneur + research] -> hobi,, [pharmacist + herbology] -> passion 
powerberry :))

my personal life

me me me hhaha

02.44


Wanita adalah mahkluk kepastian. Sebagian besar dari mereka bisa menunggu dengan sabar datangnya kepastian tersebut; menunggu, menunggu dan terusss menunggu.
Maka, biar momen menunggu itu tetap berkualitas, mari di-isi dengan hal2 yang positif. Sibukkan diri dengan aktivitas2 bermanfaat. Terus memperbaiki diri. Nah, kalau ternyata si mister x itu nggak nyadar2 juga ditungguin, malah nyantol ke tempat lain, setidaknya momen menunggunya tidak sia-sia.
Tere Liye