sastra uchi

another lier

16.37

pertama kalinya putri pohon berbohong kepada sahabat-sahabatnya,,

dia melupakan pesta minum teh perpisahan putri-putri,, dia melarikan diri dari pesta itu untuk menemukan seseorang,, dia berlari sangat jauh dalam hutan belantara dengan hati penuh harap,, dia melihat amplop-amplop lagi untuk mencarinya,, sampai lari-lari terjauh hingga semakin tersesat dia tidak ada,, dan dia tidak ada


pelajaran hidup

kerendahan hati

19.09

"ternyata orang yang paling besar adalah yang paling rendah hatinya."
merendahkan orang lain tidak akan membuat diri menjadi lebih tinggi, begitu pun dengan meninggikan hati. untuk meninggi, yang perlu kita miliki adalah hati yang selalu menjejak bumi.
pujian yang kita sampaikan untuk orang lain hanya akan bermanfaat jika hati kita benar-benar mengamininya. sebab, itu berarti kita belajar.
kritik dan saran yang kita berikan untuk orang lain hanya akan bermanfaat jika hati kita tulus menginginkan perbaikan untuknya (dan untuk kita). sebab, itu juga berarti kita belajar.
janganlah sekali-kali kita mengutarakan pujian yang aslinya kopong. janganlah pula kita memberikan kritik hanya untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat.
orang yang hebat selalu mau belajar, tidak pernah menembok pikirannya, akalnya, apalagi hatinya, dengan kesombongan. - prawitamutia

my personal life

jenuh

18.57

zona nyaman, merasa ada di zona nyaman yang tidak nyaman.
terlalu takut untuk memulai, terlalu takut untuk mengakhiri pelajaran.
terlalu banyak mendengarkan kata-kata orang membuat semakin takut.
sekrang saatnya menjadi diri sendiri dengan tidak terlalu banyak mendengar kata-kata orang.
tetapi kata-kata yang ada di dalam hati, hati uchi.
sudah saatnya resign bukan? :')

sastra uchi

menunggu yang tidak ada

18.42


entah ini sudah berapa kali putri pohon menutup buka jendela kamarnya,, dia tidak nampak juga,, dia hanya mampir sesaat,, tidak menyelesaikan yang seharusnya diselesaikan,, tidak menjawab yang seharusnya di jawab,, putri pohon terus menunggunya,, menunggu yang tidak ada (mungkin),,

my personal life

14th

05.23

saya sangat senang dengan angka 14,, angka 14 mempunyai banyak sejarah dalam kehidupan saya,, terutama 14 di bulan Mei,, saya sangat senang dan sedih waktu itu secara bersamaan,, terima kasih ya telah datang,, :)

sastra uchi

aren't you?

05.51


terlalu banyak hal menyenangkan untuk dirindukan dan dilakukan bersama anda,, tetapi anda terlalu angkuh lalu menyederhanakan semuanya,, anda dan saya tidak pernah mengerti bagaimana masing-masing dari kita membunuh kesepian,, anda jangan datang untuk menyakiti imaginasi saya,,

sastra uchi

never be alone

05.23


dan penantian panjang putri pohon menghasilkan air mata,, dia tertawa namun menangis,, telah tercatat jutaan tahun silam dalam buku seorang adam bahwa dia pasti akan mengingkari sebuah harapan bernama janji,, makhluk adam tidak pernah menyadari bahwa seorang hawa akan membuat istananya untuk berbagi cerita dengannya,, sebuah istana tidak melibatkan satu-satunya dia dalam membangunnya,, air mata terakhirnya telah hilang,, dalam beberapa ratusan detik kemudian,, sang amplop datang kembali membawa sebuah berita,, dan membawa dia,,

sastra uchi

I am still human

04.26


putri pohon menari setiap pagi semenjak kabar dari sang amplop,, keceriaannya membuat mengumpulkan ranting-ranting pohon tidak berat lagi,, matahari terbit dan terbenam terasa begitu cepat,, semua piringan hitam miliknya terus menerus berputar memanggil kupu-kupu di hutan itu,, pohon tuanya tidak nampak tua kembali,,

sastra uchi

i'm here

03.36

amplop-amplop sudah kembali ke rumah pohon,, satu amplop mengatakan dia sudah kembali dari perjalanan panjangnya,, apakah dia akan kesini?,, tentu saja amplop itu hanya tersenyum,, kau harus menjemputnya karena tidak ada manusia yang sempurna,, yang mengetahui secara lurus jalan tujuannya,, senyum putri pohon kini merekah,, setelah sekian lama tidak seperti itu,, cita-cita tertulis semakin cepat sejak berita dari amplom,, andainya makhluk adam satu itu mengetahuinya,,

pelajaran hidup

Irreplaceable

03.16

In this year's Ramadhan, I have learned that our act of giving is actually not for the benefit of the receiver but instead, for the benefit of ourselves. Giving is joy. It heals our sorrows, fills our emptiness, and replaces grief with relief. It also makes us closer to God because God loves those who share and give. I have witnessed people who were not really grateful for the things I have given or donated to them, and I felt really sad because the intention was to make them happy but unfortunately it did not. So I reminded myself that at the end of the day, we give what we can. Even the less-fortunate people are human beings with flaws, therefore may lack gratitude and respect to those who are trying to help or simply being kind. So let them. Believe it is Allah who opens the best doors in life for us, not other people. Do not aim to make other people happy. Aim to make Allah happy. - diana rikasari

paling suka baca postingan ka diana,, sudut pandangnya,,
i fall in love how style she write,,