sastra uchi

-intro-

20.29

"Han, jd lo mw ambil cake red velvet ato burn cinnamon?"
"Ta, menurut lo perasaan cowo sama cewe kalo ketemuan jaman dulu sama sekarang 'beda' ato biasa aja?"
"ya tergantung banyak jawaban, kalo gadeket-deket banget plg ya cuma 'o lo sekarang gn ya', kalo dulu pacaran sekarang mantan ya mungkin banyak diemnya.. well siapa yg ngerti?"
"Itu menarik sih, tapi sempit, gw mw yang lebih luas"
"maksudnya?"
"maksud gw adl apakah pasangan jaman 70an, ato naik sedikit 80an, jika si cowo ketemu si cewe emosionalnya, motivasinya, perasaan2 lainnya berbeda sama pasangan 2000an"
"o gt, kalo menurut gw sih kalo jaman dulu kan lebih kaku ya, media komunikasi jg terbatas, sempitlah pokoknya, kasus-kasus dijodohkan jg 'trend' kan pada jamannya, kalo sekarang media komunikasi menjamur dimana-mana, jd ya beda sih menurut gw, yawalaupun gabisa disangkal org jaman dulu lebih gampang dapet jodoh dibanding sekarang"
" hahaha, jaman dulunya siapa dulu, which is dia ada di level mana bawah? menengah? ato atas?"
"gw sebenernya paling 'sensitive' kalo obrolan kita udah merujuk ke status sosial"
"iya sih sama gw juga, haha"
"jadi lo mw cake yg mana?"
"gw cuma mw kentang sama beberapa literatur pendukung"
"jadi maksudnya kita salah tempat? dasaar,, mba maaf ya gajadi ambil cakenya"

sastra uchi

- another draf -

19.59

Aku sedang mempelajari perempuan. Jangan pikir aku mempelajari perempuan untuk kalian. Aku belajar untuk aku. Aku suka belajar perempuan-perempuan untuk menemukan diriku. Terlalu naif menjadi diri sendiri. Terlalu banyak jiplakan orang. Perempuan usia berapa yang dapat memastikan dia adalah dirinya sendiri? "Jadilah diri sendiri" kalimat itu terlalu murah dan diobral.

sastra uchi

-draf-

19.38

Namaku Scarpia Hanna Renata. Aku sedang berada dalam stage kekosongan fase dewasa yang mampu kusimpulkan. Aku menoleh ke belakang, aku menoleh ke depan. Depan dan belakang, keduanya terlihat mengerikan. Aku tidak sanggup mengulang masalaluku, dan terlalu takut akan keputusan masa depan. Aku suka mengamati orang-orang, banyak orang disekitarku. Aku mempelajari mereka hingga melupakan hidupku. Tidak egois? bukan, akulah satu-satunya gadis paling egois. Tinggalkan ekpektasimu tentangku, baca gambar dan tulisanku satu-satu.