We meet, we could have breakfast until dinner together. Even after graduated, we still live in same city. We could spend every holiday night together even just watching film. We both were very happy.
I just arrived home after 'berjalan-jalan ringan sendirian at Batu City. That's 'me time'. So many philosophy of life that i catch from walking alone. Trying to be learn one by one person and moment, never refuse opportunity in life, and be more mingle in our environment make us never ended up alone. The most important thing is if we do something good for other people, then God will give us something good, even multiple good to return. Nice isn't it?
Setelah bekerja selama enam hari berturut-turut, akhirnya menemui hari libur di hari senin. Saya sangat menikmati menghabiskan hari libur dengan membersihkan rumah. mencuci baju, mendekorasi rumah, dan diakhiri dengan tidur seharian. Tiba-tiba saya merasa ingin mengunjungi toko elektronik. Saya memutuskan untuk mandi, dan berjalan-jalan ringan disana. Saya mencari beberapa alat sederhana untuk belajar fotografi ringan. Sepanjang jalan saya menemui banyak hal dalam pembelajaran hidup. Saya mencoba mendatangi conter kecil di pojok kota. Sebelum membeli saya meyakinkan diri saya 'jangan ditawar, jangan ditawar, jangan ditawar' dan berkali-kali menasehati diri saya 'oke uchi tujuan membeli disini adalah untuk membuat penjual bahagia, bukan untuk mencari harga yang lebih murah'. Saya kemudian membelinya, tanpa menawar. Penjual berkali-kali menerangakan kepada saya barang ini barang terbaik dengan harga termurah, kemudian penjual juga menerangkan bahwa penjual lainnya tidak sebaik kualitas tokonya. Saya hanya meng 'iyakan' walaupun saya sebenarnya mengerti ada toko dengan barang sama namun harga lebih murah. Mengapa ya dihidup ini ada banyak orang 'berusaha dengan keras' menjelaskan siapa dirinya untuk 'menjawab ekpektasi dirinya terhadap orang lain'. Padahal sebenarnya saya ke toko itu hanya untuk mendapatkan barang yang saya inginkan, bukan untuk mencari barang dengan harga paling murah dengan kualitas paling bagus. Tapi itu bukan poin pentingnya. Poin pentingnya adalah kamar saya menyukai ini ;')
buku, lampu, dan tripod terlihat sangat lengkap |
look beautiful |
Sometimes we all need to "do" some "impossible things" of encouragement to make us realise that there is a light at the end of the tunnel. Whether you’re struggling with issues at work, feeling unmotivated to get fit or simply need a little inspiration to find the lifestyle that’s perfect for you. Sometimes we all just need to know that every problem has a solution, and we’re not the only ones in the world who have had to deal with certain issues in life. Most of you are probably familiar with Indiet, Estee, and Flowers, they are the definition in everything i do :')
Saya memasuki dunia kerja pada akhir tahun 2015, hari 14 bulan Desember. Dalam menjalankan profesi sebagai seorang apoteker berbagai tawaran pekerjaan dihadapkan di depan saya. Pilihan ini dan pilihan itu. Saya bukan termasuk tipikal orang 'rumit' dalam membuat keputusan memilih. Tentu saya memilih tempat kerja dimana saya segera dapat bekerja dan rumah sakit adalah hasil keputusan saya. Pertama kali mengawali pekerjaan saya, saya berfikir akan dibutuhkan banyak sekali "pembelajaran ulang". Bulan demi bulan berlalu, saya mendapatkan kesimpulan berketerbalikan. Dalam waktu tiga bulan saya dapat menguasai 'kebiasan pekerjaan' di rumah sakit. Mengapa saya mengatakan 'kebiasaan pekerjaan' karena sama sekali tidak di perlukan 'pemikiran lebih' dalam menjalankan pekerjaan. Saya sangat bisa dengan mudah menebak diagnosa apa pada pasien, kemudian terapinya apa, kemudian berapa hari mereka dirawat, dan kemudian kemudian lainnya. Saya merasa 'terapinya begitu-begitu saja'. Saya merasa lapangan tidak sesusah kuliah saya. Saya merasa sebenarnya 'pasien' bisa mendapatkan lebih dari apa yang telah mereka dapatkan. Saya juga merasa saya, para dokter, para perawat sebenernya bisa memberikan 'lebih' dari pada apa yang telah kita berikan selama ini. Saya menyemangati diri saya setiap saya melakukan pekerjaan saya. Saya berusaha melakukan 'lebih' untuk pasien saya. Namun ternyata ini bukan hanya tentang saya, tetapi juga tentang lingkungan dimana saya bekerja. Semakin saya melakukan lebih, namun lingkungan saya tidak, disana saya merasa tidak ada perubahan berarti terhadap tindakan saya. Kemudian saya membalik idealisme saya, saya mencoba menjadi orang biasa saja, mengikuti 'drama' lingkungan saya, dan saya semakin merasa kosong.