apakah bisnis yang gagal tidak berusaha cukup keras? apakah investasi yang buruk tidak dipikirkan dengan cukup baik? apakah karir yang tidak tercapai karena kita malas dan leyeh-leyeh saja? terkadang iya. tentu saja. tapi berapa nilainya? sangat sulit untuk dihitung. segala sesuatu yang layak untuk diperjuangkan memiliki peluang kurang dari 100% untuk berhasil, dan risiko adalah apa yang terjadi ketika kita berada disisi lain equation itu. sama seperti keberuntungan, sangat kompleks untuk ditelusuri.
disana penulis juga bercerita ketika dia membeli saham, dan lima tahun kemudian saham itu tidak ada dimana-mana. mungkin dia membuat keputusan yang buruk dengan membelinya. mungkin juga dia membuat keputusan bagus yang memiliki peluang 80% untuk menghasilkan uang, dan kebetulan saja berada disisi 20% yang malang. bagaimana dia tahu yang mana? apakah dia membuat kesalahan atau baru saja mengalami realitas resiko?
sebenarnya sangat memungkinkan mengukur secara statistik apakah beberapa keputusan itu bijaksana atau tidak, namun didunia ini, dari hari ke hari, itu terlalu sulit dilakukan. banyak orang lebih suka cerita sederhana yang mudah tetapi seringkali menyesatkan.
setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun di sekitar investor dan pemimpin bisnis, penulis menyadari bahwa kegagalan orang lain biasanya dikaitkan dengan keputusan yang buruk, sementara ketika investor tersebut mengalami kegagalan sendiri biasanya dikaitkan dengan sisi gelap risiko. sehingga ketika cara pandang kita terhadap keberuntungan dan resiko adalah sama besarnya maka kita akan menyadari kesuksesan finansial baik diri kita sendiri maupun orang lain tidak pernah sebaik atau seburuk kelihatannya.
banyak sekali diantara kita selalu bertanya :
strategi investasi apa yang berhasil? mana yang tidak?
strategi bisnis apa yang berhasil? mana yang tidak?
bagaimana caranya menjadi kaya? dan bagaimana menghindari kemiskinan?
kebanyakan dari kita akan cenderung mempelajari ini dengan mengamati keberhasilan dan kegagalan orang disekitar kita, kemudian kita cenderung "melakukan apa yang dia lakukan, dan menghindari apa yang dia lakukan"
jika kita memiliki tongkat ajaib, kita akan mengetahui dengan tepat berapa proporsi dari hasil yang disebabkan oleh tindakan yang berulang vs peran resiko dan keberuntungan acak yang mempengaruhi hasil dari tindakan tersebut, tapi kita tidak memiliki tongkat tersebut dan hanya memiliki otak yang lebih menyukai jawaban yang mudah tanpa banyak selera akan nuansa. hiks.
tetapi ada dua hal yang dapat mengarahkan kita ke arah yang lebih baik
pertama : be careful who you praise and admire, be careful who you look down upon and wish to avoid becoming or just be careful when assuming that 100% of outcomes can be attributed to effort and decisions.
beberapa orang dilahirkan dalam keluarga yang mendorong pendidikan, sementara yang lain menentangnya. beberapa terlahir dalam ekonomi berkembang yang mendorong kewirausahaan, yang lainnya lahir dalam perang dan kemelaratan. sadari bahwa tidak semua kesuksesan adalah karena kerja keras, dan tidak semua kemiskinan disebabkan oleh kemalasan. ingatlah hal ini saat akan menilai orang lain, termasuk diri anda sendiri.
kedua : focus less on specific individuals and case studies and more on broad patterns.
mempelajari orang tertentu bisa berbahaya karena kita cenderung mempelajari contoh-contoh ekstrem seperti para miliarder, CEO, atau kegagalan besar-besaran yang mendominasi berita dan contoh ekstrem seringkali paling tidak dapat diterapkan pada situasi lain mengingat kompleksitasnya. semakin ekstrim hasilnya, semakin kecil kemungkinan kita dapat menerapkan pelajarannya pada kehidupan kita. sebaliknya semakin umum polanya, semakin mudah kita menerapkan.
kesimpulan dalam chapter ini adalah kita harus mengenali dengan baik peran keberuntungan dalam kesuksesan dan peran risiko dalam kegagalan, sehingga kita mempunyai cukup ruang dalam menilai sesuatu.