dia berjalan menelusuri lorong-lorong dibukanya pendidikan dengan kerapian yang begitu mendalam,, sementara gadis dengan lekatan terberantakan itu berjalan dari ujung lorong lainnya,, menegurnya,, saling bertegur sapa,, membuat film kehidupan tanpa antrian penonton,, sore itu mengulang detik bagaimana dia terlambat dan gadis itu mempersilahkannya duduk disampingnya,, pernah mendengaran 365 lembar dilunturkan hujan dan hanya tersisa 1 lembar kosong?,, dan dia menulisnya,,
photo taken by mutia puspita sari |