sastraterapi

22.35


foto ini diambil 5,5 tahun yang lalu X)
Sebelumnya terimakasih kepada mbak azedh atas animator kertas lipat yang sangat menginspirasi :D

Teropong-teropong melantunkan nada-nada bersama tarian sepatu karet pertama dalam menelusurii hutan disepanjang pohon-pohon cemara. Debu-debu dalam kaca memangil hanya sekedar ingin ditiup,, sama seperti kenangan,, tidak meminta diulang hanya ingin di ingat. Aku selalu bersahabat dengan waktu atau waktu yang mengikutiku,, Bukit-bukit cemara menjulang,, terlukis bersama awan-awan putih,, kabut namanya. Halo malam,, kali ini aku bermain bersama kalian ya,, aku ingin menyatu dengan kalian,, aku tidak ingin mengenal penghapus dalam kenangan,,

“desie suci permata sari,, desie = lahir dibulan desember,, suci = bayi makhluk paling bersih saat dilahirkan,, permata = perhiasaan orang tuaku,, sari = anak sari pati dalam sebuah pernikahan,, aku ingin hidup dengan semua nama yang kupunya,, 0 – 17thn = desie,, 18 – 35thn= mbak uchi,, 36-50thn = Nyonya Permata,, 50thn-end = mak sari,, panggil aku seperti itu ya direntang umurku <3”
“Haaaa? Nyonya permata? Hahaha kebagusen itu,, kita panggil mak sari aja ya =p “
“HAHAHAHA,, bener-bener mulai sekarang kita panggil mak sari aja ya,,”
“hahaha =)”
“gak mau reeeeekkk,, kan aku belum tua hiks :(“
                Setiap canda dalam hari-hari kami merelakan kabut mencair menjadi embun,, serpihan kecil daun-daun cemara tak pernah lelah mendengarkan kami,, ketika hutan cemara begitu menakutkan merekalah lampu-lampu senter itu. Aku membuat ayunan diantara cemara-cemara,, sangat susah karena tingginya pohon-pohon dan ujung-ujung runcing,, tak ada tapakan untuk memanjat,, tak ada kayu dan tali. Bagaimana kasih sayang mengukir ayunan tersebut tak pernah tersadari,, ayunan tempat bermain  kami sampai sekarang dapat kuterawang dalam memori kecil skat otakku,, 11 Juli 2007 SMA Negeri 1 Batu,, walau hanya satu tahun bersama kami adalah sistem imun dalam duniaku,, Monosit,, Limfosit B,, Limfosit T,, dan Basofil,,
                Kami benar-benar bersama dalam perbedaan,, ketika pencinta keraguan bertanya,, “apakah harus sama untuk bisa bersama?”,, tak pernah ada jawaban salah atau benar,, perbedaan ada karena Tuhan tidak pernah menciptakan satu halpun yang sama persis,, dan bersama karena Tuhan menciptakan kasih sayang. Aku kesulitan membedah ulang rajutan kain tenun,, seperti halnya membuka desain memori yang tertata rapi dalam benang-benang DNA. Aku hanya ingat bagaimana hutan kimia,, hutan fisika,, hutan biologi,, dan hutan matematika bersahabat,, thats we are,,5 years ago.
                Herdy Sukma Wardhana (Limfosit B) cowo kurus,, paling tinggi diantara kami,, Limfosit B terhandal dalam bidang fisika dan puisi,, angka 80 sepertinya tidak pernah absen disamping kata fisika dalam rapotnya,, dia dan fisika seperti antigen antibodi,, tak terpisahkan. Dalam keluarga gelapnya dia tidak pernah sedikitpun bersedih,, dia mendengar,, menyanyi,, berpuisi bersama kami,, dia teman ketika hampa dan kesunyiaan menyapa,, cemara paling tinggi dalam melawan dingin. Selain dipenuhi pertanyaan-pertanyaan fisika,, mungkin Hp,, friendster,, dan facebooknya dipenuhi curhatan dan segala macam puisi-puisiku,, dia teman terbaik dalam mengoreksi puisi. Ketika aku menjadi benih-benih sastra,, mengenalnya aku tidak pernah takut membuat cerita,, tidak pernah takut membuat puisi,, aku tidak takut karena aku seperti menemukan seorang editor,, mengenalnya aku adalah penulis hebat,,
“tulisanmu keren mak,,”
“puisinya bagus cuma beberapa kata “dan” harus dipotong,,”
“cowo dalam puisi itu siapa?,,”
“dalam menulis,, jiwa kamu juga harus dalam tulisan,, tidak boleh melayang-melayang,,”
                Beberapa kesibukan mengeliminasi detik-detik menggunung dalam 3 tahun antara editor dan penulis,, kita berenang dalam lautan garam dimana dunia menginginkan kami disana,, bukan editor ataupun penulis yang diinginkan dunia,, editor menjadi editor penulis lainnya,, penulis tetap penulis tanpa editor,, persahabatan kita memudar,, memudar tanpa kejelasan sebagai bukti pemudaran,, penulis meminta maaf kepada editor,, editor tidak pernah menjawab,, menghilang,, satu hal yang tertulis,, ketika penulis benar-benar dilihat sebagai penulis oleh dunia,, maka editor pertama yang akan mendapat buku pertamanya,, Limfosit B,,
                Ria Natalia Simanulang (Limfosit T),, “ketika kamu bahagia kamu akan menikmati musik,, ketika kamu bersedih kamu akan memahami lirik”,, seorang gadis lembut penerjemah puisi dan lagu-lagu,, sangat pandai dalam biologi,, dia dengan biologi dan kehalusan nada-nada musik seperti APC dan limfosit T,, selalu bersama dalam keterkaitan. Ada waktu dimana kesedihan dan kehampaan dirasa aneh dan memalukan bagi sebagian orang,, sehingga setiap orang malu harus bercerita pada siapa,, belum cerita sudah takut merasa dianggap bodoh dunia,, padahal rasa itu wajar,, Tuhan tidak pernah menciptakan rasa yang salah,, menghabiskan beberapa waktu dikelas menunggu hujan dengan coretan lembaran-lembaran puisi,, menghabiskan seluruh nada-nada musik bersama-sama,, itulah yang kupelajari darinya,, oh iya Limfosit T dan Limfosit B penggemar lagu-lagu mellow laksana kerispatih,, kahitna,, mereka setia menyanyikan dikala sunyi menyapa kami,, sedangkan monosit dan basofil pendengar setianya :”))))),, kami berempat sempurna dalam kebersamaan nada,,
“kamu suka nulis kan,, ayo-ayo gabung di parama,,”
“parama?,,”
“paduan suara masa,, majalah sekolah kita,,”
“boleh?,, serius aku bisa gabung?,,”
“iyaaaaaaa kamu bisa mengisi bagian cerpen,, ramalan,, atau  humor,, reporter majalah kita =)”
“semangat mengukir tinta-tinta X)”
“semangat X)”
                Mengenalnya aku mengenal kebaikan,, aku mengenal kehalusan,, rasa saling percaya dan mendoakan,, bersahabat dengannya aku tidak mengenal kata curiga,,
                Revinska Bagus Irawan (Basofil),, pada beberapa buku dongeng kita akan menemui kisah cerita tentang raja dan rakyat jelata,, beberapa raja ditakdirkan sombong beberapa lainnya angkuh,, kalau ada raja yang tidak seperti raja karena sifat merakyatnya,, basofil orangnya,, raja dari kerajaan histamin,, histamin mewakili warna merah atas terciptanya peradangan,, sama seperti basofil,, muka tomat yang merakyat. Walaupun mukanya merah,, jangan salah dia tidak pernah mendapat nilai merah,, rasanya deretan angka-angka 90 tidak pernah absen dari rapotnya,, “orang itu pinter matematika dulu,, kalau matematikanya pinter pasti pinter semua-muanya - ibuk”,, begitulah gambaran seorang master matematik. Mengenalnya aku tidak pernah diajarkan cara menghitung bintang,, cara menghitung serpihan daun-daun cemara,, cara menghitung tetesan-tetesan embun,, mengenalnya aku belajar bagaimana seorang raja bermain bersama rakyat jelata,, mengenalnya aku mengenal kesederhanaan,, mengenalnya aku mengenal keceriaan,, mengenalnya aku mengenal amerika :D,,
“ini HP dari amerika,, bisa buat lihat TV juga,, kamu boleh pinjem,,”
                Basofil tidak mengenal puisi,, kalau ada istilah teman “paling tidak puitis” mungkin dia orangnya,, tapi sendainya jadi pelanggan,, dia pelanggan setia penunggu cerita yang selalu siap membaca,,
                Monosit,, Limfosit T,, Limfosit B,, dan Basofil duduk di bawah-bawah cemara,, kami saling bertatapan dan membuat suatu janji,,

“Basofil jadi dokter yang baik,, Monosit jadi Apoteker yang unik,, Limfosit T jadi perawat yang asik,, dan Limfosit B menyuplai informasi terkeren di rumah sakit yang akan kita bangun suatu hari nanti dikota batu,, rumah sakit penuh warna,, rumah sakit dengan cerita dan puisi-puisinya,, satu-satunya rumah sakit yang menyediakan *sastraterapi* =)”

Aku masih terdiam dalam ayunan cemara-cemara,, dimanapun kalian berada belajar yang rajin ya,, jangan lupa ada satu kanvas putih disini yang harus kita lukis bersama-sama,, =)

rumah sakit sastra X)






You Might Also Like

2 komentar