tidak pernah betah

19.39

"selamat pagi",, kata Pangeran Cilik.

"selamat pagi",, kata tukang wesel rel kereta api.
"apa yang kau lakukan di sini?" tanya Pangeran Cilik.
"aku memilah-milah para penumpang dalam kelompok seribu",, kata tukang wesel.
"aku mengarahkan kereta api yang mengarahkan mereka,, kadang-kadang ke kiri,, kadang-kadang ke kanan"
sebuah kereta api kilat yang gemerlapan menggelegar bagaikan guruh,, membuat kabin wesel bergetar.
"mereka terburu-buru sekali. apa yang mereka cari?"
"masinisnya pun tidak mengetahuinya," kata tukang wesel.
dan dengan  suara gemuruh, sebuah kereta api kilat lain yang gemerlapan lewat dari arah berlawanan.
"mereka sudah balik lagi?" tanya Pangeran Cilik.
"bukan kereta api yang sama," kata tukang wesel. "Mereka berganti-ganti."
"Mereka tidak betah di tempat mereka?"
"Orang tidak pernah betah di tempatnya," kata tukang wesel.
Dan bergemuruhlah kereta api kilat gemerlapan yang ketiga.
"mereka mengejar para penumpang yang pertama? tanya Pangeran Cilik.
"mereka tidak mengejar apa-apa," kata tukang wesel.
"mereka tidur di dalamnya,, atau mereka menguap. hanya anak-anak yang menempelkan hidungnya pada jendela."
"hanya anak-anak yang tahu apa yang mereka cari," kata Pangeran Cilik. "mereka membuang waktu untuk sebuah boneka rombengan, dan boneka itu menjadi sangat penting : jika diambil orang,, mereka menangis.."
"untung mereka!", kata tukang wesel.

"') bagus banget filosofinya ":)


You Might Also Like

0 komentar