current "problem"
23.32
selama beberapa bulan terakhir 7 sampai 12 bulan kurang atau lebih,, terinspirasi sama satu masalah,, sebenernya gapengen menyebutnya sebagai suatu masalah,, tetapi semakin kesini harus jujur kalau ini ternyata suatu masalah,, jadi seperti-nya penting untuk ditulis agar mengalir kemudian menghilang,,
sekitar 23 tahun yg lalu,, gw gamurni dibesarkan oleh ayah dan ibu,, ada bude (kakak ibu) yang berperan membesarkan gw,, walaupun itu cuma di hari sabtu minggu,, intinya gw ada disana kalo lagi ditinggal ibu bekerja,, bude mungkin 'terlalu' menyanyangi gw karena beliau tidak dikaruniai seorang anak, sehingga ada rasa kepemilikan secara tidak langsung. Menginjak dewasa, SMA, intensitas bertemu kita sudah semakin jarang, sehingga terkadang keluar statemen
"sombong, sekarang sudah besar lupa budenya"
entah gw yg terlalu sensitive,, ato memang,, hmm gmn ya sebenernya sedih kalau ada stetemen seperti itu karena, semakin besar jujur interaksi ngobrol sama orang tua pasti berkurang dibanding pada jaman kita kecil, begitu juga dengan main2 kerumah saudara, kalau waktu kecil bisa main seminggu sekali namun semakin besar semakin berkurang, mungkin 4 bulan sekali, ato bahkan 1 tahun sekali, bukan apa-apa karena masa-masa SMA adalah masa-masa dimana gw pengen bereksperimen dengan banyak hal, sehingga libur dihari minggu biasanya dihabiskan kalo tidak untuk istirahat dirumah karena over time ekstrakurikuler di hari sabtu, ya pasti ada aja kegiatan.
singkat cerita gw masuk masa-masa perkulihan, yg well kalian tw betul bagaimana kehidupan perkulihan gw, penuh dengan likaliku,, selain harus memenuhi kehausan ilmu pengetahuan,, gw juga harus memenuhi kehausan tentang aktivitas2 kampus plus mencari tambahan biaya kuliah,, dan itu memuat semakin kesininya kalo sempet ada waktu libur,, gw cuma pengen dikamar seharian,, karena hari-hari sebelumnya cukup melelahkan yg menyenangkan,,
sampe akhirnya gw bekerja,, dan salah satu dari mereka sakit,, dan terus terang gw gabisa merawat 100%,, dan timbul statemen-statemen ini dari keluarga
"wah apa gaingat masa kecilnya seperti apa"
ada beberapa statemen seperti itu yg bikin gw sedih,, jujur gw bukan mau durhaka,, ato melupakan,, kenapa gw gabisa merawat 100% padahal sekarang gw udah bekerja,,
pertama,, gw punya keluarga internal (ibu, ayah, dan 2 adek) gw,, mereka yg berinteraksi dengan gw 7 hari 24 jam tentu menjadi prioritas dalam kehidupan gw dari apapun itu,, karena mereka lebih mengerti lebih paham lebih berkorban untuk apapun kepada gw lebih dari yg org ketahui
kedua,, gw anak pertama,, selain gw pengen membahagiakan orang tua gw,, gw juga masih punya kewajiban terhadap adek-adek gw,, gw gacuma memikirkan bagaimana kehidupan perekonomian gw,, tp harus memikirkan kehidupan perekonomian ayah, ibu, dan 2 adek gw karena kita benar-benar bukan keluarga yg lahir dengan penuh jaminan,, sehingga mereka prioritas pertama gw,, gw pengen waktu gw bekerja gw bisa membantu finansial keluarga gw,,
dengan pengalaman kerja setahun ini,, buat menuntaskan diri sendiri ternyata tidak semudah perkiraan, managemen diri ternyata tidak semudah pada teorika, dan gw seneng bisa melewati selama kurang lebih hampir setahun,
dari 100% pendapatan gw, mungkin hanya 20% yg terealisasi untuk keluarga, 80% sisanya gw habiskan untuk urusan gw sendiri, dan ternyata memanagemen itu semua tidak mudah,, gw gabisa membayangkan bagaiamana cari ibu gw memanagemen keluarga ini, ternyata untuk memanagemen diri gw sendiri begitu susah
gw paham betul berapa tagihan yg harus di bayar ke bank tiap bulannya oleh orang tua gw, gw paham betul berapa yg harus dikeluarkan orang tua gw untuk makan dan uang saku adek-adek gw, gw paham betul berapa yg harus dibayarkan orang tua gw untuk listrik air dan keperluan-keperluan tidak terduga lainnya,, gw paham betul,, dan itu sebenernya bukan hal mudah mengingat status pekerjaan tidak pasti kedua orang tua gw,, tetapi kita bisa,,
dan "banyak" dari orang yg mungkin tidak mengenal keluarga internal gw, selalu menganggap ketika anaknya udah bekerja di rumah sakit yg besar itu sudah sukses luar biasa, dan bisa dikatakan kehidupannya lebih dari mapan,, sehingga banyak instruksi untuk ini dan untuk itu,, dan biasanya gw cuma senyum dan diam,,
well,, mungkin saudara2 gw menganggap gw kurang care,, atau mementingkan diri gw sendiri,, tapi mereka benar2 tidak tahu bagaimana kita harus berjuang agar keluarga gw bisa mempertahankan diri di jalan perjuangan yg benar,,
mereka tidak tahu mengapa gw gabisa memprioritaskan bude gw,, dan hal ini pengen gw tulis, agar gw lega,, walopun setelah gw tulis tidak ada kesimpulan gw harus ngapain,, gw cuma pengen nulis aja
0 komentar