tidak membutuhkan "positive thinking" lagi
06.31
Today some friend ask me how to keep 'positive thinking' in this age, im seriously dont have any clue or receipt hahahah karena sudah hampir 6 bulan tidak menggunakan istilah positive maupun negative thinking lagi dalam kehidupan saya. Sebenarnya konsep ini terlintas ketika saya menonton disney movie Wreck-It-Ralph, singkat cerita dalam film tersebut ada sekumpulan tokoh antagonis dalam sebuah game, mereka bosan selalu menjadi jahat dalam game yang mereka perankan, tapi tanpa peran jahat mereka, game tidak menarik lagi, tidak akan ada pahlawan jika tidak ada penjahat, dan mereka berikrar "I'm bad and it's good, I will never be good and that is not bad". Dari sini saya berfikir terdapat korelasi statemen tersebut dengan konsep positive dan negative thinking. Mengapa ya dua istilah itu bisa muncul? Bagi penggemar buku motivasi, pasti kalian tahu ada buku "the power of positive thinking" dan "the power of negative thinking" di toko buku kesayangan kalian. Kembali lagi mengapa ya kedua istilah itu bisa muncul? Oke kita persempit kasus, dalam suatu momen anda berada dalam suasana menegangkan, dosen killer, perekonomian keluarga pas-pasan, biaya skripsi mahal, karena kalian termasuk tipe 'positive thinking person' kalian menyemangati diri kalian "ah gapapa dosen itu jahat untuk kebaikan kita juga, agar kita lebih serius belajarnya, perekonomian keluarga pas-pasan skripsi mahal, gapapa namanya juga perjuangan". Dalam momen lainya, anda mempunyai rekan kerja tuluh 'tukang ngeluh' kemudian karena sekali lagi kalian adalah 'positive thinking person' kalian mengatakan dalam diri kalian "mungkin dari tadi mbak nya ngeluh terus karena banyak masalah dirumah kali ya" dan serangkaian positive thinking lainnya. Bisa gak dari kedua contoh ini saya mengatakan bahwa sebenarnya kalian sudah melakukan negative thinking duluan sebelum menginstruksikan pikiran kalian untuk berpositive thinking? Pertama kita menilai dosen kita jahat (negative thinking) kemudian kita berasumsi jahat untuk kebaikan kita (positive thinking), kedua kita menilai perekonomian kita pas-pasan sementara skripsi kita mahal (negative thinking) kemudian kita berasumsi semua itu adalah perjuangan (positive thinking). Bisa dipahami konsepnya? Ketika kita mengatakan positive thinking ternyata kita sebenernya uda negative thinking duluan terhadap suatu hal, Dari serangkain konsep berfikir ini saya sudah lama tidak berteman lagi dengan istilah positive dan negative thinking, ternyata lebih indah ketika kita tidak melakukan penilaian apapun, tetapi menikmatinya ')
0 komentar