25 tahun bersama

06.26

Terkadang apa yang kita miliki akan terlihat berarti ketika kita tidak memilikinya lagi. Beberapa konsep ketenangan mengatakan apapun di dunia ini adalah sementara, kita menjadi tidak tenang karena menilai permanen terhadap banyak hal, banyak sekali hal. Kita tidak perlu harus sampai pada titik di akhir kehidupan kita untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya kita cari. Pada stage dimanapun kita hidup sekarang, kapanpun, kita selalu bisa mempelajari apa saja yang kita ingin ketahui dari hidup. Kita hidup dalam ruang dan waktu bersama dengan bermacam-macam stage keseluruhan hidup manusia. Kita tidak perlu kembali menjadi anak berusia 1 tahun untuk mempelajari bagaimana fase kehidupan kita pada masa itu. Kita juga tidak perlu menunggu berusia 60 tahun untuk menjawab keresahan masa depan. Kita selalu bisa mempelajari dan menjawab sekarang juga dengan memperhatikan manusia-manusia disekitar kita. Bicara soal siklus hidup, saya rasa tidak perlu menjelaskan bagaimana "menariknya" fase kehidupan manusia disekitar kita. Belakangan, saya menghabiskan waktu menikmati disney movie dengan ibu saya, kami memilih judul beauty and the beast.



Bukan untuk pertama kalinya saya tidak dapat membedakan,mana realita mana imagi. Saya merasakan banyak sekali persamaan antara Ibu saya dengan Belle tokoh utama dalam film ini. Seorang wanita pemberani, dibesarkan tanpa ibu, berteman baik dengan buku-buku, akrab dengan dongeng-dongeng, cerdas, unik, cantik, menarik, dan mempunyai hati yang baik, hampir bisa dikatakan 'sempurna'. Didalam bioskop saya menikmati sebuah film sekaligus menikmati kenangan masa lalu. Pada zaman dahulu, kami tidak semudah sekarang untuk mengakses bioskop, ibu saya selalu mendongengi saya cerita apapun yang beliau ketahui, termasuk judul film ini. Pada zaman sekarang, dunia berputar, saya berkali-kali mengatakan kepada ibu saya "oh ini yang dulu itu,, oh itu yang itu,, iya iya penyihir,, iya iya nanti begitu,, oh ternyata istananya seperti ini" hahah dan serangkaian kata-kata penghubung masa lalu dan masa depan lainnya. Seusai "bernostalgia" tiba-tiba saya mengatakan kepada ibu saya "ternyata kita sudah menghabiskan waktu bersama selama 25 tahun", kemudian ibu saya mengatakan "waktu yang sangat 'singkat' bukan?", saya hanya tersenyum dan kembali menghayati percakapan terakhir kami berdua. Saya tidak pernah memilih untuk hidup 'sesingkat' 25 tahun bersama Ibu saya, saya tidak pernah memilih siapa Ibu saya, dan dengan siapa saya hidup. Saya hanya merasa beruntung dapat menghabiskan waktu dengannya, hari ini, sekarang juga. Saya hanya merasa beruntung dapat menikmati secara konten 'posisi' saya sebagai seorang anak. Saya hanya merasa beruntung dapat mengenal sosok wanita seperti Ibu saya dalam kehidupan saya ;')



You Might Also Like

0 komentar